Senin, 05 April 2010

Jurnal Internasional - tugas I


PENGARUH PERBEDAAN LABA AKUNTANSI DENGAN LABA FISKAL TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1.     Pendahuluan
Beberapa tahun belakangan ini  dunia usaha  sedang  menghadapi krisis keuangan yang cukup hebat. Hal ini  mengakibatkan  banyak perusahaan besar   yang gulung tikar alias bangkrut. Keadaan ini akhirnya memaksa perusahaan yang masih bertahan untuk dapat  menjaga kelangsungan hidupnya  dengan  dapat bersaing dengan perusahaan lain. Untuk  dapat melakukan aktivitasnya  dan dapat  bersaing dengan  perusahaan lain maka membutuhkan dana atau modal baik yang diperoleh dari investor maupun kreditur.  Dana tersebut tentunya akan diperoleh  perusahaan jika mendapatkan kepercayaan dari kreditur maupun investor. Kepercayaan itu dapat diperoleh jika perusahaan mampu  menunjukkan kinerja yang baik, yang dapat diukur dari laba yang diperoleh perusahaan.
Laba merupakan salah satu tujuan perusahaan selain untuk dapat bertahan hidup (going concern). Laba yang berkualitas adalah  laba yang dapat mencerminkan kelanjutan laba dimasa depan (Djamaluddin, 2008: 55). Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan. Untuk memfasilitasi tujuan tersebut, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menetapkan suatu  kriteria yang harus dimiliki informasi akuntansi agar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Kriteria utama adalah relevan dan reliabel (Kusuma, 2006 : 5). Informasi akuntansi  dikatakan relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan dengan menguatkan atau mengubah pengharapan para pengambil keputusan, dan informasi tersebut dikatakan reliabel apabila dapat dipercaya dan menyebabkan pemakai informasi bergantung pada informasi tersebut.
Laba yang dilaporkan juga menjadi dasar dalam penetapan pajak. Sering kali terjadi perbedaan antara laba akuntansi dengan laba fiskal. Perbedaan ini disebabkan perbedaan tujuan masing-masing dalam pelaporan laba. Perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) dapat memberikan informasi mengenai kualitas laba. Logika yang mendasarinya adalah adanya sedikit kebebasan akuntansi yang diperbolehkan dalam pengukuran laba fiskal. Menurut Djamaluddin (2008: 56) perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) dapat memberikan informasi tentang management discretion akrual. Persistensi laba akuntansi adalah revisi dalam laba akuntansi yang diharapkan di masa depan (expected future earnings) yang diimplikasi oleh laba akuntansi tahun berjalan (Djamaluddin, 2008: 55). Besarnya revisi ini menunjukkan tingkat persistensi laba. Persistensi laba merupakan salah satu komponen nilai peridiktif laba, oleh karena persistensi laba merupakan unsur relevansi, maka beberapa informasi dalam book-tax differences yang dapat mempengaruhi persistensi laba, dapat membantu investor dalam menentukan kualitas laba dan nilai perusahaan. Namun masih banyak pendapat yang mendukung dan menentang pernyataan mengenai apakah book-tax differences dapat mencerminkan informasi tentang persistensi laba.
Perusahaan manufaktur adalah salah satu dari beberapa jenis perusahan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Peneliti  memilih perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur tidak dipengaruhi secara langsung  oleh regulasi pemerintah, dimana salah satu komponen regulasi pemerintah adalah pajak, serta untuk   memudahkan mengklasifikasikan item-item yang diungkapkan.
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang telah dikemuka sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal berpengaruh  terhadap persistensi laba  periode yang akan datang. Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal  terhadap persistensi laba periode yang akan datang baik secara simultan maupun parsial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar